Menurut kepercayaan umat Budhisme ini, keajaiban yang terjadi di Vihara itu merupakan pertanda buruk, serta peringatan bagi seluruh umat manusia agar terus meningkatkan kedekatan dengan sang pencipta. Patung Budha yang mengeluarkan air mata, merupakan arca dari bahan perunggu berusia puluhan tahun dan berada di atas meja altar Vihara.
Informasi yang dihimpun koran ini menyebutkan, peristiwa patung Budha menangis awalnya diketahui oleh Awen Niah (70). Guru bahasa Mandarin ini semula cukup terkejut melihat patung Rupang Gautama meneteskan air mata. Fenomena itu diketahui sekitar pukul 05.00 wib. Lantas, dilaporkan kepada sejumlah umat Budha di Bireuen serta beberapa kabupaten/kota di Prov NAD. Kejadian aneh ini langsung menyebar di kalangan masyarakat setempat, bahkan hingga ke sejumlah kota besar di tanah air.
Ketua Persaudaraan Muda-mudi Vihara Budha (PMVB) Bireuen, Robin yang ditemui koran ini menuturkan, kejadian itu baru pertama kali terjadi dan langsung disikapi oleh seluruh jemaat Budha, dengan melaksanakan kebaktian khusus untuk berdoa demi keselamatan umat manusia. Menurutnya, arca yang mengeluarkan air dari mata yakni patung Rupang Gautama.
Dia mengaku, menurut kepercayaan umat Budha, peristiwa aneh itu menjadi pertanda buruk yang akan terjadi dalam waktu dekat. Meski belum dapat diprediksi bentuk musibah itu, namun Robin mengharapkan semua umat beragama agar terus berdoa sesuai keyakinan masing-masing, khususnya bagi penganut ajaran Budha telah diperingatkan dengan kejadian itu. Sehingga dapat terhindar dari malapetaka yang tidak diinginkan.
”Jemaat Budha terus menggelar kebaktian untuk meminta perlindungan, dari marabahaya yang dapat mengancam umat manusia. Kebaktian juga diikuti Banthe (Biksu) asal Thailand yang baru tiba dari Medan,” jelas Robin.
Keterangan serupa juga dikemukakan seorang warga Tionghoa yang enggan ditulis nama, menurut sumber itu, fenomena patung Budha menangis diyakini akibat masyarakat yang semakin kurang beribadah. Khususnya penganut ajaran Budhisme, sehingga mereka harus memperbanyak kebaktian untuk memperoleh perlindungan. Selain juga sebuah pertanda akan terjadinya bencana yang mengancam kehidupan.
”Setelah mengetahui patung Budha menangis, maka sejak pukul 19.00 wib, kami terus mengikuti kebaktian, bahkan berlangsung hingga pukul 04.00 wib. Menurut kepercayaan kami, patung Budha yang menangis merupakan peringatan akan terjadinya suatu bencana alam buruk,” jelas sumber itu.
Pantauan koran ini, patung Rupang Gautama yang diletak di atas altar Vihara Bireuen, mengeluarkan air dari mata bagian kiri dan turun melalui pipi serta menetes di bawah dagu. Karena peristiwa yang sulit diterima akal sehat ini cepat tersebar, membuat warga Bireuen heboh dan berusaha menyaksikan langsung dengan datang ke lokasi dimaksud. (bah)
Sumber:”Rakyataceh”
Possibly Related Posts:
- Pulang Ngaji, Bocah Disunat Jin
- Cabuli Dua Bocah, Guru Ngaji Dibekuk Polisi
- Hobi Koleksi DVD Porno, Ayah Dilaporkan Putrinya ke Polisi
- Emoh, Keperawanan Ditawar Rp 40 Miliar
- Di Indonesia ada Babi Berkepala Manusia