Mengenaskan,… Bocah Berbulu seperti Babi Hutan

ZHAOQING CITY, — Pada enam bulan silam, Li Xiaoyuan tak merasakan apa-apa terhadap tanda lahir di punggungnya. Ukurannya pun kecil.

Namun sekarang, dokter yang menanganinya dibuat tercengang. Soalnya, di seluruh bagian belakang tubuh bocah berusia enam tahun itu tumbuh rambut seperti rambut babi hutan. Sikut kanannya pun mengalami hal yang sama. Tanda lahir berbentuk tahi lalat di bagian tubuh tersebut pun ikut-ikutan melebar pertumbuhannya.

Bagian yang ditumbuhi rambut itu seperti kerak kulit keras berwarna abu-abu. Penyebaran itu kini bahkan sudah mulai kelihatan di wajahnya. “Memilukan sekali melihat kondisinya yang seperti itu,” kata sang ibu, Li Jiang, Rabu (21/10).

Sementara itu, dokter bedah Lou Zhongquan dari Rumah Sakit Dermatologi Zhaoqing City mengatakan bahwa penyakit yang dialami pasiennya itu bisa jadi jarang sekali dialami oleh kebanyakan orang. “Pemicunya adalah perkembangan tahi lalat yang tidak terkontrol,” katanya.

Sampai sekarang, pihak rumah sakit tengah mengupayakan pengobatan bagi Xiaoyuan. “Sebetulnya, kalau tahi lalatnya masih berukuran kecil, kami bisa melakukan penyembuhan dengan terapi laser,” demikian Lou Zhongquan.

Sumber:”Kompas”

Possibly Related Posts:


This entry was posted on Friday, October 23rd, 2009 and is filed under Aneh Tapi Nyata, Serba-Serbi. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

Leave a Reply

*
To prove you're a person (not a spam script), type the security word shown in the picture. Click on the picture to hear an audio file of the word.

Sponsors

Select Interface Language:

By N2H

Links

  • WordPress Planet

Sinema Indonesia – Ketika Cinta Bertasbih

Possibly Related Posts:


Gaya Hidup/Kesihatan

Jangan Berlebihan Periksa Payudara

payudara_0.jpg" alt="" width="100" height="100" align="left" />Payudara masuk daftar wajib pemeriksaan kesehatan perempuan dewasa. Setiap hari, sambil mandi dianjurkan untuk mengeceknya, mengusap secara memutar, bolak-balik.

Namun pemeriksaan sendiri atau breast self-exam (BSE) seperti yang dianjurkan kampanye melawan kanker payudara sejak dini, masih dipertanyakan keefektifannya.

Menurut hasil tinjau ulang organisasi internasional yang mengevaluasi riset medis Cochrane Collaboration, tidak ada bukti pemeriksaan sendiri dapat mengurangi kematian akibat kanker payudara. Bahkan, BSE yang dianjurkan rutin paling tidak sebulan sekali ternyata lebih banyak mudaratnya.

Berdasarkan studi terhadap hampir 400.000 perempuan Cina dan Rusia, screening BSE justru dianggap meningkatkan jumlah lesion dan keharusan untuk biopsi. The Cochrane Collaboration menyimpulkan screening BSE sama sekali dianjurkan.

Isu ini menjadi ruwet. Di satu pihak mengurangi kekhawatiran berlebihan karena benjolan mungil. Dari hasil pemeriksaan dokter sering dikatakan itu hanyalah sel lemak yang sedang gendut. Tidak puas dengan dokter pertama, banyak yang kemudian mendatangi dokter lain untuk meminta pendapat kedua, ketiga, dan seterusnya.

Sementara pakar kanker payudara Prof David B Thomas dari Pusat Epidemiologi University of Washington mengatakan perlu ada penjelasan kesimpulan karena implikasi kesehatan publik dan perseorangan perempuan, bisa sangat berbeda.

Perempuan bermotivasi tinggi karena mempunyai silsilah keluarga yang memiliki kanker payudara, sangat dianjurkan melakukan pemeriksaan sendiri. Namun menjadi sangat berbeda jika anjuran ini dipukul rata untuk semua perempuan.

Menurut Prof Thomas, hasil studinya pun menunjukkan anjuran massal itu hanya membuang waktu.

Problem yang dihasilkan dari BSE seringkali harus dibayar mahal karena benjolan di payudara mengarah ke operasi yang sebenarnya tidak perlu.

Bahkan setelah berkali-kali benjolan itu diangkat yang ternyata tidak lebih dari sel lemak biasa. Tanda-tanda kanker payudara sama sekali tidak ditemukan.

Apa yang harus dilakukan perempuan, kata Prof Thomas, tergantung dari usia dan sejarah keluarga. Perempuan berusia 20-30 amat jarang terkena kanker payudara. Namun kelompok usia ini amat banyak berpeluang memiliki banyak benjolan lemak.

Usia 40 adalah saat tepat untuk memberikan perhatian lebih terhadap perubahan payudara. Pilihan pemeriksaan sendiri atau mammogram, bahkan bisa saja melakukan keduanya. Setelah melewati usia 50, pemeriksaan tahunan amat sangat dianjurkan.

Possibly Related Posts: