Dandim Minta Mewaspadai Gerakan Separatis |
LHOKSEUMAWE-Komandan Kodim 0103/Aceh Utara, Letkol Inf.Yusep Sudrajat meminta agar semua elemen masyarakat dapat mewaspadai gerakan separatis. Hal ini diungkapkannya dalam pertemuan dengan para Pejabat BUMN dan Perbankan yang berada di wilayah Kodim-0103/ Aceh Utara dan Pemko Lhokseumawe di Aula Sapta Marga Makodim-0103/ Aceh Utara, Kamis (29/1).
Sebab menurut Dandim, gerakan separatis merupakan salah satu bentuk konflik lokal yang telah terpolarisasi menjadi issue internasional. Serta menjadi masalah yang belum terselesaikan sampai saat ini melanda beberapa negara di dunia. “Gerakan separatis ini dimaksudkan untuk menuntut pembentukan negara sendiri dalam suatu negara yang telah memiliki kedaulatan dan kekuatan hukum secara de facto maupun de jure yang diakui secara internasional,” ungkap Yusep kepada para pimpinan BUMN dan Perbankan yang hadir sekitar 200 (dua ratus) orang. Menyikapi situasi dan kondisi yang berkembang di wilayah Kodim-0103/ Aceh Utara, serta berdasarkan pengalaman dan fakta sejarah, ideologi separatis tidak akan pernah padam. Untuk itu Dandim mengajak seluruh komponen Masyarakat Aceh untuk senantiasa mewaspadai terhadap Gerakan Separatis ini. “TNI cinta damai tetapi lebih cinta NKRI. TNI menginginkan damai yang sudah terwujud di Aceh adalah damai yang utuh, hakiki dan abadi, bukan perdamaian yang semu. Karena itu perdamaian di Aceh harus disyukuri sebagai rahmat dari Allah SWT,” ucap Dandim. Dalam kesempatan itu, Yusep juga menyampaikan situasi perkembangan yang menonjol di wilayah Aceh Utara menjelang pemilu 2009. Diantaranya, adanya pengancaman terhadap salah satu caleg oleh oknum partai lain. Terjadinya pembakaran baliho dan penghilangan alat peraga partai politik yang dilakukan oleh OTK. Untuk itulah dandim berharap agar seluruh parpol peserta pemilu untuk menjaga dan meningkatkan pengawasan serta keamanan yang selama ini sangat kondusif. Dandim menambahkan, Keberadaan TNI yang nantinya terlibat dalam pengamanan, namun diharapkan pihak lain jangan melibatkan TNI untuk mendukung salah satu partai. Sebab TNI sejak tahun 2004 lalu sudah sangat netral dalam menghadapi pemilu. “Perlu digaris bawahi, tidak ada bagi TNI sendiri yang berani melibatkan diri dalam pemilu. Tidak ada TNI yang memberikan komentar, apalagi lagi ada keluarga TNI baik Istri Koramil menjadi caleg. Bila ditemukan jabatan suaminya akan dicopot,” tegas Dandim. Sesuai UU RI No.34 Tahun 2004, tugas pokok TNI adalah, menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah NKRI, melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia. Sehingga kondisi damai akan selalu tercipta diseluruh nusantara. Oleh karena itu, baik TNI, Polri, Pemda dan seluruh komponen Masyarakat Aceh tanpa terkecuali wajib menjaga, memelihara dan melestarikan perdamaian ini. Tugas pokok dan fungsi ini juga terbagi dua, antara lain Tugas Operasi Perang dan Tugas Operasi Selain Perang. Tufoksi kedua tersebut meliputi, mengatasi gerakan separatis, pemberontakan senjata dan teroris dan mengawal presiden/wakil presiden beserta keluarganya, ikut serta dalam melaksanakan tugas perdamaian dunia sesuai kebijakan politik, mengamankan obvitnas yang bersifat strategis serta membantu Polri, Pemda dan Pemerintah. (agt) Sumber:"Rakyataceh" |
|
|
30 January 2009, | aceh-online |
|
You are not Login or Register in site !