Musdah Mulia : Rajin Menyerang Islam, Raih Yap Thiam Hien Award 2008 |
![]() “Siti Musdah Mulia adalah tokoh perempuan yang cerdas, berani dan gigih memperjuangkan pluralisme, hak-hak perempuan dalam Islam, civil liberties dan kesetaraan hak-hak konstitusional setiap warga negara dalam demokrasi Indonesia,” kata Wakil Yap Thiam Hien Award sekaligus juri, Todung Mulya Lubis, di Jakarta, Kamis (4/12). Selain pernah menawarkan gagasan baru di dalam Kompilasi Hukum Islam (KHI) dengan pendekatan jender, hak asasi manusia, dan demokrasi, Musdah diangap giat mengadvokasi kelompok minoritas, seperti Ahmadiyah, dan kelompok gay dan lesbian. |
28 December 2008 | Author: aceh-online | Comments (0) | Readmore |
Yahya Schroder: Rela Meninggalkan Kenikmatan Hidup, Demi Masuk Islam |
![]() Yahya hidup berkecukupan dengan ibu dan ayah tirinya di sebuah desa kecil di Jerman. Ia tinggal di rumah yang besar lengkap dengan kolam renang yang luas. Di kamarnya ada tv dan play station dan Yahya tidak pernah kesulitan dalam masalah uang. Seperti remaja lainnya, Yahya sering pergi bergerombol bersama teman-temannya, minum alkohol atau melakukan hal-hal yang konyol. Tapi semua kenikmatan dunia itu harus ia tinggalkan ketika ia memutuskan masuk Islam. |
28 December 2008 | Author: aceh-online | Comments (0) | Readmore |
Yahya Schroeder : Dianggap Gila Setelah Menemukan Islam |
![]() Namanya Yahya Schroeder. Ia muallaf baru asli Jerman. Memeluk Islam setahun lalu atau tepatnya Nopember 2006. Saat itu ia berusia 17 tahun. Saat remaja lain sibuk mereguk nikmatnya puncak masa remaja, Yahya justru sedang berada di puncak pencarian spiritualnya. Melalui situs www.readingislam.com (11/9) ia menorehkan kisah perjalanan spiritualnya itu kepada publik, semata-mata untuk berbagi pengalaman dengan sesama saudara se-Islam, terutama yang berdomisili di negara non-Muslim. |
24 December 2008 | Author: aceh-online | Comments (0) | Readmore |
Kejujuran Mubarok |
Dikisahkan dari Mubarok - ayahanda dari Abdulloh Ibnu al-Mubarok- bahwasanya ia pernah bekerja di sebuah kebun milik seorang majikan. Ia tinggal di sana beberapa lama. Kemudian suatu ketika majikannya -yaitu pemilik kebun tadi yang juga salah seorang saudagar dari Hamdzan- datang kepadanya clan mengatakan, "Hai Mubarok, aku ingin satu buah delima yang manis."
Mubarok pun bergegas menuju salah satu pohon dan mengambilkan delima darinya. Majikan tadi lantas memecahnya, ternyata ia mendapati rasanya masih asam. Ia pun marah kepada Mubarok sambil mengatakan, "Aku minta yang manis malah kau beri yang masih asam! Cepat ambilkan yang manis!" |
20 November 2008 | Author: aceh-online | Comments (0) | Readmore |
Cerita Abu Qudamah bag2 |
Setibanya di pos perbatasan kami menurunkan semua muatan dan bermalam di sana. Keesokan harinya setelah menunaikan shalat fajar, kita bergerak ke medan pertempuran untuk menghadapi musuh.
Sang komandan bangkit untuk mengatur barisan. Ia membaca permulaan Surat al-Anfaal. Ia mengingatkan kami akan besarnya pahala jihad fi sabilillah dan mati syahid, sambil terus mengobarkan semangat jihad kaum muslimin. |
19 November 2008 | Author: aceh-online | Comments (0) | Readmore |
Previus 1 2 Next