Bakmi Kadin dan Aneka Olahan Khas Yogya

Category: Aneka Tradisional Indonesia


Bakmi Kadin dan Aneka Olahan Khas Yogya
kiriman: Ummu Maryam, Lippo Karawaci - Tanggerang
Setelah pada edisi sebelumnya kita menikmati resep kuliner Yogya bagian utara, sekarang kita telusuri pusat kota Yogya, yang kulinemya tidak kalah menarik dengan Yogya Utara. Apa saja yang dapat Anda sambangi di kota Yogya bagian tenqah ini? setelah sebelumnya menyusuri jalan C. Simanjuntak hingga kawasan wisata Kaburang, sekarang perburuan kuliner berlanjut ke pusat kota Yogya. Kembali ke Tugu Yogya yang telah menjadi trademark-nya kota Yogya.

 

Saat perjalanan menuju pusat kota Yogya, saat melewati kawasan Kaliurang, Anda bisa mampir sejenak ke warung makan Bacem Kepala Kambing H. Sukirman yang ada di Jl. Kahurang Km.7. Anda juga bisa menjumpai cabangnya di jalan Babadan Baru Gang Kenanga No.7, yang berada di belakang Pasar Colombo Yogyakarta.

Warung makan ini menyajikan menu resep spesial Bacem Kepala Kambing dan ada juga Kikil Kambing. Harganya Rp 5 ribu saja untuk bagian kepala seperti mata, otak, lidah. Tergantung ukurannya juga, kalau lebih besar sedikit harganya di atas Rp 5 ribu. Dan jika pesan untuk satu kepala kambing utuh harganya, mencapai Rp 50 ribu. Rasa manis, gurih, pedas, empuk dan agak kenyal tercipta dari resep menu ini. Tidak tercium aroma prengus karena menggunakan resep bumbu yang diolah sedemikian rupa menggunakan bawang merah, bawang putih, kemiri, ketumbar, salam, lengkuas, serai, gula jawa, garam dan asam jawa. Namun karena dagingnya alot, Bacem Kepala Kambing ini lebih enak dinikmati saat masih panas. Pada saat baru dihidangkan dagingnya masih mudah dikunyah dan kalau sudah dingin, perlu sedikit perjuangan untuk mengunyahnya.

Setelah menikmati resep Bacem Kepala Kambing, perjalanan Anda bisa menuju ke arah pusat kota Yogya melewati Tugu Yogya. Dari Tugu Yogya menuju ke arah selatan akan melewati jalan Pangeran Mangkubumi hingga mendekati stasiun Tugu banyak dijumpai agen travel. Tidak jauh dari perempatan Tugu Yogya ke arah selatan, kira-kira 100 m juga terdapat penjual Gudeg yang cukup kondang yakni Gudeg Yu Narni yang juga membuka lokasi di kawasan Mbarek (Selokan Mataram Kaliurang). Harga Gudeg per porsinya mulai dari Rp 4,5 ribu dan bisa dibawa pulang sebagai oleh-oleh. Biasanya kalau untuk oleh-oleh menggunakan wadah besek bambu (bentuknya kotak atau persegi) atau kendhil (wadah dari tanah liat). Untuk harga per paketnya tanpa nasi, mulai dijual dengan harga Rp 5 ribu sampai Rp 75 ribu.

Selanjutnya menuju kawasan wisata berbelanja Malioboro. Sebelum sampai ke sana, jalan menuju ke kawasan Malioboro agak memutar karena tertutup bagi kendaraan bermotor untuk melewati lintasan kereta api di depan Stasiun Tugu. Tepat di utara Stasiun Tugu terdapat jalan Wongsodirjan yang kalau malam selaLu ramai orang duduk lesehan sambil menikmati malamnya Yogya ditemani segelas Kopi Joss di Angkringan Lik Man. Di sepanjang jakan Wongsodirjan ini ada beberapa angkringan, namun yang terkenal dan selalu ramai ya Angkringan Lik Man milik Wagiman. Dinamakan Kopi Joss karena di dalam segelas kopi yang panas dimasukkan ke dalamnya sebuah bara arang. Air ketemu api, Jossss! Segelas Kopi Joss dihargai Rp 2,5 ribu. Di tempat ini juga tersedia Wedang Jahe Rp 2 ribu, Teh Nasgitel (panas, legi,kentel) Rp 1 ribu, Nasi Kucing Rp 1 ribu, Gorengan Rp 500, dll.

Di kawasan Malioboro banyak dijumpai pertokoan dan gedung pemerintahan milik Pemerintah Kota (Pemkot) Yogya. Bahkan kantor Gubemur Daerah Istimewa Yogyakarta juga bertempat di kawasan ini. Selain pertokoan dan perkantoran juga terdapat pusat perbelanjaan sehingga Anda bisa berbelanja sepuasnya mulai dari pernak-pernik, baju, makanan, dan oleh-oleh. Harga yang ditawarkan bervariasi dan untuk barang-barang yang ditawarkan di tuar pertokoan dan pusat perbelanjaan di sepanjang kawasan Malioboro jauh lebih murah daripada yang dijual di dalam toko dan pusat perbelanjaan, mulai dari lima ribu rupiah hingga puluhan ribu rupiah, namun Anda juga harus pintar menawar karena para pedagangnya suka menjual dengan harga selangit. Banyak pedagang di kawasan Malioboro pendatang dari Sumatra Barat yang terkenal mematok harga gila sehingga harus pintar-pintar menawar. Di kawasan Malioboro juga tersedia lahan parkir yang cukup luas, letaknya berada di utara jalan Malioboro di seberang Hotel Natour Garuda.

Jelajahi Pasar Beringharjo.
Di kawasan Malioboro ada pasar Beringharjo yang didirikan sejak tahun 1758. Pasar ini menjadi bagian dari Malioboro yang sayang untuk dilewatkan. Bagaimana tidak, pasar ini tetah menjadi pusat kegiatan ekonomi selama ratusan tahun dan keberadaannya mempunyai makna filosofis. Selain itu, Beringharjo juga merupakan salah satu pilar ‘Catur Tunggal’ (terdiri dari Kraton, Alun-Alun Utara, Kraton, dan Pasar Beringharjo) yang melambangkan fungsi ekonomi.

Bagian depan dan belakang bangunan pasar di sebelah barat merupakan tempat yang tepat untuk memanjakan lidah dengan jajanan pasar. Di sebetah utara bagian depan, dapat dijumpai jajanan Brem Bulat dengan tekstur lebih lembut dari Brem Madiun dan juga ada Krasikan (semacam dodol dari tepung beras, gula jawa, dan hancuran wijen). Di sebelah selatan, dapat ditemui Bakpia Kacang Hijau yang biasa dijual masih hangat dan kue basah seperti Hung Kwe dan Nagasari. Sementara bagian belakang pasar umumnya menjual penganan yang tahan lama seperti Ting-ting yang terbuat dari karamel yang dicampur kacang.

Bila hendak membeli batik Beringharjo adalah tempat terbaik karena koleksi batiknya lengkap. Mulai batik kain maupun sudah jadi pakaian, bahan katun hingga sutra, dan harga puluhan ribu sampai hampir sejuta tersedia di pasar ini. Koleksi batik kain dijumpai di los pasar bagian barat sebelah utara. Sementara koleksi pakaian batik dijumpai hampir di seluruh pasar bagian barat. Selain pakaian batik, los pasar bagian barat juga menawarkan baju surjan, blangkon, dan sarung tenun maupun batik. Sandal dan tas yang dijual dengan harga miring dapat dijumpai di sekitar eskalator pasar bagian barat.

Berjalan ke lantai dua pasar bagian timur, jangan heran bila mencium aroma jejamuan. Tempat itu merupakan pusat penjualan bahan dasar jamu Jawa dan rempah-rempah. Bahan jamu yang dijual misalnya kunyit yang biasa dipakai untuk membuat kunyit asam dan temulawak yang dipakai untuk membuat jamu terkenal sangat pahit. Adapula jahe (biasa diolah menjadi minuman ronde ataupun hanya dibakar, direbus dan dicampur gula batu) dan kayu manis (dipakai untuk memperkaya citarasa minuman seperti wedang jahe, kopi, teh dan kadang digunakan sebagai pengganti bubuk coklat pada cappucino).

Pasar ini juga tempat yang tepat untuk berburu barang antik. Sentra penjualan barang antik terdapat di lantai 3 pasar bagian timur. Di tempat itu, Anda bisa mendapati mesin ketik tua, helm buatan tahun 60-an yang bagian depannya memiliki mika sebatas hidung dan sebagainya. Di lantai itu pula, Anda dapat memburu barang bekas berkualitas bila mau. Berbagai macam barang bekas impor seperti sepatu, tas, bahkan pakaian dijual dengan harga yang jauh lebih murah daripada harga aslinya dengan kualitas yang masih baik. Tentu butuh kejelian dalam memilih.

Kampung Pecinan.
Puas berkeliling di bagian dalam pasar, tiba saatnya untuk menjelajahi daerah sekitar pasar dengan tawarannya yang tak kalah menarik. Kawasan Lor Pasar yang dahulu dikenal dengan Kampung Pecinan adalah wilayah yang paling terkenal. Anda bisa mencari kaset-kaset oldies dari musisi tahun 50-an yang jarang ditemui di tempat lain dengan harga paling mahal Rp 50.000,00. Selain itu, terdapat juga kerajinan logam seharga Rp 250.000,00. Bagi pengoleksi uang lama, tempat ini juga menjual uang lama dari berbagai negara, bahkan yang digunakan tahun 30-an.

Jika haus, minum Es CendoI khas Yogyakarta adalah pilihan jitu. Es Cendol Yogyakarta memiliki citarasa yang lebih kaya dam Es Cendol Banjamegara dan Bandung. Isinya tidak hanya cendot, tetapi juga cam cau (semacam agar-agar yang terbuat dam daun cam cau) dan cendot putih yang terbuat dan tepung beras. Minuman lain yang tersedia adalah Es Kelapa Muda dengan sirup gula jawa dan jamu seperti kunyit asam dan beras kencur. Harga minuman pun tak mahal, hanya sekitar Rp. 1000 sampai Rp. 2000.

Bakpia Pathuk.
Setelah puas berbelanja di kawasan malioboro, sekarang beralih ke daerah Patuk sebelah barat Malioboro dengan jarak 0,5 km dari Malioboro.Tepatnya di jalan AKS Tubun, didaerah ini merupakan sentra oleh-oleh Bakpia. Berbagai macam merek Bakpia ada di sini. Yang menjadi ciri khas Bakpia di daerah Pathuk ini menggunakan kode nomor rumah sebagai merek dagangnya, seperti Bakpia Pathuk 25, dan Bakpia Pathuk 75.

Bakpia kulitnya dibuat dari tepung terigu yang dicampur dengan margarine, air, gula jawa, minyak nabati dan berisikan kacang hijau, keju, nanas, ketan hitam, dan coklat. Untuk satu bungkusnya ada yang berisi 15 buah hingga 25 buah. Harganya juga bervariasi mulai dari Rp 12 ribu hingga Rp 20 ribu. Bakpia Pathuk ini mempunyai daya tahan yang berbeda tergantung dari isinya, yang kacang hijau biasanya tahan 4-5 hari, sementara isi bumbu keju, coklat, nanas tahan hingga satu minggu karena dipanggang sampai kering sehingga tahan lama.

Setetah membeli oleh-oleh, perjalanan selanjutnya ke jalan Mataram yang berada di timur Malioboro dengan jarak 0,5 km. Untuk dapat mencapai jalan ini kalau dari jl. AKS Tubun, batik arah menuju jalan Joyonegaran terus ke utara hingga jalan Pasar Kembang. Di jalan Pasar Kembang banyak terdapat penginapan dan hotel yang harganya terjangkau, karena memang penginapan dan hotel di tengah kota ini cukup murah mulai dari Rp 50 ribuan hingga Rp 200 ribuar. Jalan Pasar Kembang juga dekat dengan Stasiun Tugu, karena lokasinya berada tepat di selatan Stasiun Tugu.

Dari jalan Pasar Kembang hingga perempatan lampu merah jalan Malioboro Anda akan mengarah ke sepanjang jalan Mataram dimana banyak terdapat distro atau toko pakaian khas anak muda. Selain itu di sekitar belakang hotel Natour Garuda ini juga terdapat sentra, penjualan sandal dan sepatu dengan harga yang murah berkisar mulai darl Rp 15 ribuan. Di jalan Mataram ini juga terdapat pusat oleh-oleh khas Yogya, dengan beragam jajanan yang tersedia dan harga juga bervariasi dan terjangkau mulal dari Rp 5 ribuan hingga Rp 25 ribuan.

Dari jalan Mataram kemudian beralih ke daerah Bintaran. Di sini Anda akan menemukan sebuah tempat makan yang menyediakan Bakmi Jawa, yaitu Bakmi Kadin. Bakmi Kadin mulai didirikan sejak tahun 1947 oleh mbah Kartopawiro. Nama Kadin merupakan singkatan nama dari Kartopawiro-Hasidin, nama masa muda Kartopawiro si pemilik warung. Di dekat Bakmi Kadin juga ada Bakery Mumi. Pilihan resep menu di Bakmi Kadin ada Bakmi Goreng dan Bakmi Godog (rebus) serta Capcoi Godog dan Capcaf Goreng. Untuk pelengkapnya irisan kol, kekian (seperti otak-otak), ampela, balm (ekor ayam), telur, sayap ayam, atau kepala ayam. Makin banyak pilihan, harganya pun makin mahal. Harga Bakmi Goreng dan Bakmi Godog seporsinya Rp 11 ribu, yang versi spesialnya Rp 15 ribu, dan yang istimewa Rp 19 ribu. Bakmi Godog terasa makin nikmat disantap dengan potongan cabai rawit dan resep kuah gurihnya beraroma udang ditambah orak-arik dari telur bebek. Rasanya uenak tenan….

Untuk minumannya yang tersedia ada sajian minuman khas Bajigur, yaitu minuman hangat beraroma jahe yang terbuat dari santan dengan campuran kopi, berisi kolang-kaling, kelapa muda, dan potongan roti. Sangat nikmat untuk diminum di malam yang dingin, dan harganya Rp 2,5 ribu saja. Perlu dicatat jam buka Bakmi Kadin dari jam 10.00-24.00 setiap hari. Kali ini perjalanan Info Kuliner berakhir di tempat ini. Edisi mendatang jelajah kuliner di Yogya bagian selatan tak kalah serunya, jadi jangan dilewatkan ya…? ***

———————————————
source: Tabloid Info Kuliner. Martin NN==========================================================

 

How to Cook without WaterAt simplyKitchenware.com , we are often asked about the problem of cooking without water. Nobody likes the smell of burning food, and the most obvious response to the pan drying out is simply to add more water. However, this is not always the best solution. Over hydrating your ingredients is actually the fastest way to dilute the taste - and bland food is a dish best not served at all, not to mention you run a real risk of damaging your expensive cookware!

 

The solution? At www.simplykitchenware.com , the answer to this question is broken down into several steps you should follow if you want to cook without water, without either ruining your ingredients or damaging the pan.

Always use the right pan Select the utensil the food will most nearly fill, as air pockets - created by using pans too large for the food quantity will destroy vitamins - dry out food and possibly burn and damage your pan. Our recommendation : Never use more than 2/3 of the pan capacity. Rinse prepared food and vegetables This is important for two reasons. First of all it removes harmful chemicals and secondly it allows enough water to cling to the food to mix with the natural juices, which will help to get the waterless nutritional cooking process started.

Control the heat It is important to start with a cold pot and to check the heat throughout the cooking process. If the heat is too high, the steam will evaporate and destroy the food and possible the cookware. When one cooks according to the waterless method, we strongly recommend to maintain MEDIUM heat. Get a vapor seal Start cooking at medium heat. When the slightest puff of steam escapes on the side of the lid lower the heat to low or simmer. After this, you may start counting for the cooking time. The lid now has formed a natural seal with the pot. We recommend to use 3-5 tablespoons of water in the beginning.

Don t peek Every time the cover is removed during the cooking period, heat and steam are allowed to escape, which will lengthen the cooking period and dry out the food. If you can t resist the urge to peek, never forget to add a few extra tablespoons of water. Be specific: If the recipe calls for 10 minutes, don t start looking after 5 minutes.

Follow these simple steps and you should be fine!***

————————————————
by Helen Porter
About the author: Celeb chef Helen Porter cooks up a storm for www.simplyKitchenware.com the only place for cookware and kitchenware online!
===========================================

 

What Makes One Dry Rub or Chili Powder Better Than Another?There are literally thousands of them. Dry rubs, chili powders, and spice blends are everywhere, and they have become a standard in the scripts and writing of virtually every cooking show, magazine and article out there. But with so many to choose from, how do you know what is good and what isn’t? Also, what makes one better than another? The answer to this question is simple - read the ingredients.

 

Most store bought or off the shelf rubs are tasty enough, but when you take a look at the ingredients you will soon see what you have been missing.

The vast majority of spice blends from major manufacturers use various additivies, such as anti-clumping agents and preservatives. My rule of thumb here is this - if you can’t pronounce it or have never used it yourself, than it is probably a chemical food additive. While most are safe for consumption, additives can affect the overall quality of the rub and the flavor of the final product, especially if you are sensitive to them. For example, some people will find that rubs that have higher levels of additives will often add a metallic tinge to the flavor of their food.

Reading what spice ingredients are on the label will tell you alot about the final product as well. Salt is a necessary ingredient in the seasoning of food, and in the osmotic process of marinating and rubbing. It serves to create a crust and flavor the meat item, but when you look at the rub, and I mean really look at the rub, you should see other ingredients equally distributed throughout the blend, not just salt crystals. There is no need for copious amounts of salt when the rub is fully flavored by the right mix of herbs and spices.

The quality of the spices used in the product are the best indicator of how good it will taste. Higher quality ingredients will have higher levels of their natural oils, which means more flavor to you. For example, there is nothing wrong with off the shelf paprika. However, anyone who has ever had Paella using real, smoked or spicy Hungarian paprika can tell you - there is a world of difference. The off the shelf paprikas tend to do little more than add color, whereas high quality paprikas direct from the experts in Hungary add color, flavor and vibrancy to your dish. Just like paprika, any other spice or herb will have different levels of quality from which to choose as well, and peppercorns are an excellent example of this. The black pepper and peppercorns we buy at the stores tends to be of a lower quality, less expensive type of pepper. A truly gourmet or quality rub will contain Tellicherry peppercorns, the best in the world. These have a higher oil content, which gives a richer, and far more flavorful pepper when ground.

Chil i powder is another product that really varies in the quality of ingredients and level of flavor between products too. Mass produced powders tend to be made from one type of pepper, usually New Mexico Reds. A chili powder or seasoning of true quality will be made from a variety of peppers and will tend to be more brown in color than red. Not all peppers taste the same, so if you use chili powders that are composed from a variety of peppers, you will have a more rounded and complete chili flavor, which of course translates to a better meal. Again, the level of salt is also an excellent indicator of the quality of the chili powder. If salt is first on the ingredient list, that powder should be the last thing in your spice rack.

So the next time you are trying to figure out which dry rub, spice blend or chili powder to choose from, take 5 seconds and look at the ingredients. Think about which flavors you want to dominate, and choose a blend that is made from high quality ingredients without excess salt or additives. Doing this will make all the difference in the world in the flavor of your dishes.

At Caroline’s Rub - Fine Spice Creations, all of our products are created using only the highest quality ingredients available. We specifically use Hungarian paprika, tellicherry peppercorns, and exotic regional peppers to create our dry rubs and Texa s chili seasoning. Additionally, we only use enough salt to promote the osmotic process. ***

——————————————-
by Joe Johnson
About the author: Joe Johnson is a founding partner with Caroline’s Rub - Fine Spice Creations, makers of gourmet dry rubs, smoked salt and Texa s chili seasoning. Joe is in charge of product promoti
==============================================================

 

WHY GIFT BASKETS ARE SPLENDID GIFT IDEAS

Trapped in the frenzy of searching endlessly for a last-minute gift? Perhaps a special occasion is coming up a birthday, an anniversary, a graduation. Or maybe you re looking for a holiday gift Christmas, Hanukah, Easter, Mother s Day, Father s Day, Valentine s Day, etc. Or perhaps you re looking for a unique gift for a spouse, significant other, or a friend or relative. Maybe it s a get-well present that you are considering. Whatever the occasion, a gift basket is always appropriate.

After all, few people can resist delicious Cookies, scrumptious Wholesome Treats, Chocolate Mini Bites, Wholesome Granola, Chocolate Fudge, Buttery Sugar Pops, and need I say more? Let friends and loved ones know you cared enough to give them the very best. Remember: Gift baskets are always a splendid gift idea! ***

——————————————
by Tom at Splendid Gift
About the author: Tom is the owner of Splendid Gift Ideas.

Resipi Paling Popular:

Tags:

Leave a Reply

*
To prove you're a person (not a spam script), type the security text shown in the picture. Click here to regenerate some new text.