Close

Advertisement

The withdrawal of advertising
Company

The withdrawal of advertising

More...


Advertisement

Plane 1

Finding any information module, or an advertising banner
Furthermore...

Plane 2

Finding any information module, or an advertising banner
Furthermore...

Plane 3

Finding any information module, or an advertising banner
Furthermore...

Plane 4

Finding any information module, or an advertising banner
Furthermore...

Select Interface Language

More News

Webs Traffic Rank

Vote

What do you think about this site:

Excellent
Good
The best one
Fair
Poor
Bad

Putar Film Porno, BRA Bireuen Ditutup 


Putar Film Porno, BRA Bireuen DitutupBIREUEN- Mencuatnya insiden pemutaran film porno dihadapan ribuan tamu undangan BRA akhir pekan lalu, ternyata berbuntut panjang. Berbagai indikasi pelanggaran yang terjadi di lembaga tersebut mulai terkuak, diantaranya penerimaan upeti dari para korban konflik. Eksesnya BRA Bireuen ditutup!

Penutupan ini mulai berlaku sejak Kamis (29/1), sehingga seluruh kegiatan operasional dikendalikan langsung oleh BRA Pusat di Banda Aceh.

Menurut informasi yang diterima menyebutkan BRA Bireuen mendapat sorotan tajam pasca penayangan adegan mesum melalui layar proyektor, ketika menggelar pertemuan bersama kapolsek, camat, beserta ratusan geuchik dari seluruh desa di wilayah itu, berlangsung pada aula setdakab setempat Sabtu (24/1).

Insiden naas dan memalukan ini dituding sebagai hukuman atau karma bagi kesalahan BRA, yang kerap menerima uang terimakasih dari para penerima bantuan reintegrasi di Kabupaten Bireuen.

Sementara itu, terbongkarnya kasus pemberian uang terimakasih, membuat pihak BRA Bireuen kelabakan dan berusaha mengembalikan dana yang telah dikumpulkan itu pada penerima bantuan.

”Tidak ada alasan apapun yang dapat membenarkan mereka (BRA-red), menerima bagian dari uang bantuan ini karena setiap petugas BRA, telah mendapat gaji yang sesuai. Dana itu sepenuhnya harus dipergunakan sesuai sasaran,” sebut Ketua Divisi Investigasi Gabungan Solidaritas Anti Korupsi (GaSAK) Bireuen.

Dili Munandar menambahkan BRA Bireuen dinilai tidak transparan, karena selama ini tertutup dan selalu mempersulit data penerima saat dimintai guna mempermudah monitoring oleh LSM itu.

Menurut dia, berdasarkan keterangan masyarakat, pihak BRA kini bingung karena terlanjur menerima “upeti” dari korban konflik Aceh, sehingga kelabakan dan berusaha mengembalikan uang yang telah diambil dari penerima bantuan ini.

Padahal, seharusnya petugas BRA menyadari bahwa dana yang dikucurkan oleh pemerintah pusat itu, harus diterima seutuhnya untuk memenuhi kebutuhan para target sasaran. Sesuai program reintegrasi yang telah direncanakan.

Sementara Ketua BRA Bireuen, Anwar Afwadi ST melalui short massage service (SMS) yang diterima koran ini Rabu (28/1) sore mengatakan, hikmah dari kejadian film porno, BRA Bireuen diambil alih oleh BRA Prov NAD.

”Saya mungkin diberhentikan dan seluruh staf Bireuen akan mengundurkan diri. Sekarang kami menunggu faks surat dari BRA Prov NAD. Mohon maaf atas kekurangan saya dalam memimpin BRA Bireuen dan terimakasih atas kerjasama yang baik selama ini,” tulisnya.

Pantauan koran ini kemarin, kendati BRA Bireuen dilaporkan dilikuiditasi dan diambil alih, namun aktifitas pelayanan publik masih berlangsung, beberapa staf BRA terlihat menerima masyarakat yang datang guna menanyakan persoalan dana pemberdayaan ekonomi, karena hingga kini belum disalurkan.

Namun saat ditanyai menyangkut informasi pengambilalihan itu, mereka mengaku tidak tahu dan Ketua BRA Bireuen sudah beberapa hari terakhir tidak masuk. Sementara itu, Ketua BRA Pusat, Nur Juli yang dikonfirmasi belum dapat dihubungi meski telah ditelepon namun tidak tersambung, bahkan meski sudah SMS juga belum dapat balasan. (bah)

Sumber:"Rakyataceh"
  30 January 2009,  |  aceh-online
 (Votes #: 0)
You are not Login or Register in site !

Add Comment

Name:
E-Mail:

Safety Code:

update code
Enter Here: